ARTIKEL MINGGU INI
Bagian Pertama
Ritual Balian (Balian asal desa Malawaken) |
Mungkin pertama kali Anda membaca artikel ini terbayang dibenak Anda "Balian" ada kaitannya dengan kebudayaan Bali, tentu saja bukan itu. Akan tetapi yang pasti bahwa "Balian" dalam kontek ini adalah salah satu budaya Hindu yang dianut oleh sebagian warga Dayak di Kalimantan, yaitu "Hindu Keharingan".
Dalam konteks ini "Balian" adalah salah satu ritual pengobatan yang biasanya digelar warga Dayak Keharingan yang bermukim di kawasan pedalaman (remote area) Barito, baik di Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara maupun Kabupaten Murung Raya.
Ritual
pengobatan ini biasanya digelar pada malam hari, akan tetapi dalam
kondisi yang benar-benar amat mendesak juga bisa digelar pada siang
hari, ritual tersebut biasanya dipimpin oleh seseorang yang sudah pernah
ikut "batumbang" (belajar Balian) juga biasanya dibantu oleh mereka
yang baru belajar atau dilakukan bersama-sama.
Bentuk
ritualnya adalah tidak lain dari memanjatkan doa kepada "Allah Ta'ala
Ju'us Tuha" (Allah Yang Maha Tinggi) dan "Dewa Kalilungan Aning Kalilio"
(Para Dewa Yang Suci dan Agung", mereka memohon agar si pasien
mendapatkan pertolongan dan disembuhkan.
Bagi Allah
Ta'ala Ju'us Tuha, Selain, Maha Tahu, juga Dia adalah Maha Bisa, tidak
ada satu hal pun yang tidak bisa Dia lakukan terhadap umatnya, termasuk
menyembuhkan orang sakit, jika Dia menghendakinya. Sementara para Dewa,
baik yang berasal dari leluhur mereka, maupun Dewa lainnya yang disebut
oleh para pelaku ritual (paramateun) ini sebagai "ju'us" adalah suci dan
agung, para Dewa dimohon untuk ikut mendoakan kepada Allah Ta'ala Ju'us
Tuha untuk penyembuhan si pasien.
Sebagai dewa yang suci dan agung, mereka mengetahui parsis mengenai "Setan Jahat" yang menyebabkan penyakit,
Hara
para Dewa dengan restu Allah Ta'ala Ju'us Tuha dapat mengeluarkan
penyakit dari tubuh si pasien melalui para pelaku Balian, termasuk
penyakit yang dibuat (diperbuat) oleh manusia, seperti jampi bahkan yang
sangat mengerikan "Perang Maya", he he jangan salah sangka bukan perang
di dunia maya, akan tetapi yang benar adalah "Perang di alam gaib".
Menurut
kepercayaan Hindu Keharingan, alam gaib itu memang nyata ada, dan
disanalah sesungguhnya "dunia lain" yang mempengaruhi kehidupan nyata
manusia, tentang siapa saja yang berada di alam gaib tersebut, tentu
banyak sekali, mereka adalah terdiri dari para leluhur mereka yang telah
menjadi Dewa, yaitu yang kehidupan semasa di dunianya selalu berbuat
baik, kepada semua orang, kepada semua isi alam semesta, termasuk
binatang dan tumbuh-tumbuhan serta setelah meninggal telah melalui
proses ritual kematian "Wara" hingga ke tinggal terakhir, yaitu
diangkatnya roh dari persemayam di Gunung Lumut ke langit lapis ke
delapan, yaitu Sorga.
Jinis penyakit apa saja yang
dapat diembuhkan melalui ritual "mengusir roh jahat" ini, tentu saja
tidak semua penyakit, hanya penyakit yang bersifat pisikis bukan
penyakit pisik, karena itu bila sakit fisik biasanya mereka juga ke
rumah sakit atau Puskesmas setempat.
Diantara jenis
penyakit yang biasanya dapat disembuhkan melalui ritual Balian ini
adalah sakit yang disebabkan oleh jampi, guna-guna, perang maya, gila,
seteres berat, kemasukan setan dan sejenisnya.
Bagaimana
prosesi ritualnya, apa saja perlengkapan ritual yang harus disediakan
oleh si pasien dan dimana desa - desa yang masih sering menggelar ritual
Balian ini?. Untuk itu Anda harus bersabar sedikit, semuanya akan
penulis kupas tuntas pada bagian berikut dari artikel ini. Bila Anda
merasa tertarik dengan artikel ini silakan berikan komentar. Namun
penulis ingatkan, kita sekarang berada di dunia nyata dan juga "Dunia
Maya" (Dumay", dimana kita dapat berkomunikasi melalui blog ini. Sampai
jumpa di alam nyata berikutnya. (Penulis : J.S.Begar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar